Party-Nya Para Mahasiswa Kritis Untag Surabaya

Welcome Party ternyata tidak selalu memiliki kesan hura-hura. Seperti inilah cara Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Forum Diskusi Penalaran dan Penerbitan Kampus (Fordimapelar) dalam menyambut anggota barunya. Selain berdiskusi dan sharing pengalaman antar anggota maupun alumni yang hadir, adu argumen dan perdebatan kecil pun tidak dapat terelakkan lagi. Namun, hal inilah yang menjadikan diskusi semakin seru dan memancing mahasiswa menjadi lebih kritis tentunya dengan landasan kuat karena apapun bisa di ungkap di forum ini dan di bicarakan bersama secara ilmiah. Acara ini sangatlah menarik dan tidak menjenuhkan bagi mereka yang menyukai diskusi karena dengan berdiskusi seseorang akan berlatih untuk berani berbicara dan menambah wawasan. 

Beberapa dosen juga nampak hadir dalam acara ini, antara lain Prof. Dr. Arif Darmawan, SU, selaku pembina UKM Fordimapelar, Dra. Tri Yulianti, M.Si, serta Achludin Ibnu Rochim, SH, M.Si yang juga ikut membina anggota UKM Fordimapelar selama ini. “Fordimapelar adalah pintu yang memberi jalan mahasiswa dalam mendapatkan seluruh ilmu yang bisa didapatkan oleh mahasiswa tanpa mengenal jurusan yang ada dalam kampus yang masih banyak merujuk ke akademis barat dimana seharusnya kita masih memakai cara belajar timur,” tutur Achludin saat mengikuti diskusi bersama anggota baru Fordimapelar.

Welcome Party dengan mendatangkan Pembina dan Alumni UKM Fordimapelar yang digelar pada Minggu (28/9) ini diharapkan dapat mengenalkan sejarah, struktur organisasi, pembina, serta alumni kepada mahasiswa anggota baru UKM ini.

Dalam forum, anggota baru di tuntut untuk aktif bertanya dan mendalami organisasi yang terkenal ilmiah ini. Agar para anggota menjadi lebih menyatu satu sama lain, panitia memberikan beberapa permainan. 

“Tujuan dari acara ini memang untuk mengenalkan UKM Fordimapelar lebih dekat lagi kepada anggota baru kita,” ujar Bagus Mohammad sebagai Ketua Panitia acara. UKM Fordimapelar sendiri mengajarkan anggotanya untuk berfikir lebih kritis dari mahasiswa lainnya sesuai dengan jargonnya, yaitu ‘Fordimapelar Kritis’. 

Hal serupa juga diungkapkan oleh Heni Septiani Mahasiswa. “Saya berharap dengan mengikuti UKM Fordimapelar ini kegemaran saya dalam berdiskusi dapat berkembang,” ujarnya. Mahasiswa baru dari Fakultas Ekonomi ini juga berharap UKM Fordimapelar Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya supaya lebih kritis lagi.


Source: Untag.ac.id

Read more


Agenda Fordimapelar

Divisi Penalaran dan Diskusi
MEI 2013
  1. Kamis, 23 Mei 2013
    Bedah Silabus Penalaran Part 1 ( Pendahuluan & Sejarah Retorika) Sekret Fordimapelar
  2. Senin, 27 Mei 2013
    Bedah Silabus Penalaran Part 2 ( Dasar-Dasar Retorika ) Sekret Fordimapelar
  3. Kamis, 30 Mei 2013
    Bedah Silabus Penalaran Part 3 ( Komunikasi ) Sekret Fordimapelar
JUNE 2013
  1. Senin, 3 June 2013
    Bedah Silabus Penalaran Part 4 ( Public Speaking) Sekret Fordimapelar
  2. Kamis, 6 June 2013
    Bedah Silabus Penalaran Part 5 ( Lampiran Evaluasi Komunikasi) Sekret Fordimapelar
  3. Senin, 13 June 2013
    Bedah Buku “GANBATTE” karya A.A. Azhari Sekret Fordimapelar
  4. Kamis, 17 June 2013
    Pemutaran Dekumenter Prof. Stephen Hawking “Alien” Part 1 Sekret Fordimapelar
  5. Senin, 20 June 2013
    Pemutaran Dekumenter Prof. Stephen Hawking “Time Travel” Part 2 Sekret Fordimapelar
  6. Kamis, 27 June 2013
    Narkoba Era Mahasiswa(Memperingati Hari Anti Narkoba Sedunia,26 June) Sekret Fordimapelar

Divisi Penelilitian
Temu Ilmia Surabaya (Cooming Soon)
Diklat Penelitian Se ukm Surabaya

Info Buat Diskusi
Forum Siang (14.00-16.00)
forum Malam (21.00 - 22.00)
Cp: Ifa 085730638105

Salam Kritis, Santun & Berilmu

Read more


Diklat Pengurus Baru



Kegiatan Diklat Pengurus 2012-2013 Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Fordimapelar Universitas 17 Agustus 1945 (UNTAG) Surabaya.

Click here for more comment and view

Read more


Regeneration


Sebelumnya, saya ingin mengucapkan selamat kepada anggota pengurus baru yang telah selesai melaksanakan Diklat Pengurus UKM Fordimapelar masa jabatan 2012-2013 yang baru saja selesai dilaksanakan di gedung GrahaWiyata Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya. Acara yang dimulai hari Jum'at (08/06) sore kemarin sempat dihadiri Bapak Andik Matulessy sebagai Rektor II yang telah membuka acara dengan hikmat.

Pada tulisan ini pula, saia ingin berterima kasih kepada Bapak Djoko Budi Utomo (Dosen Fakultas Psikologi), Bapak Lukman (LensaIndonesia.com) dan Bapak Achluddin Ibnu Rochim (Dosen Fakultas FISIP), yang telah menyempatkan waktunya menjadi pemateri di acara Diklat ini.

Sekali lagi, saya ucapkan selamat kepada pengurus baru UKM Fordimapelar, somoga program yang telah direncakan setelah diklat kemarin dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.

Pesan saya, jangan pernah takut untuk berbeda dalam mengasah otak logis kalian dalam menjalani pendidikan di kampus, dan selalu jujur dengan hati nurani dalam melihat fakta yang ada. Berani untuk mengatakan yang kebenaran adalah ujian yang akan kalian temukan dalam memaparkan kenyataan di lapangan. Jaga selalu kekompakan dan jangan lupa untuk bersenang-senang dalam menggali minat dan ilmu yang akan kalian tempuh selama satu tahun mendatang. Semoga Tuhan selalu melindungi dan

Selamat berkarya..!!!


Read more


Kiprah Aktivis Perempuan di Untag Surabaya

Bulan April adalah bulannya Kartini. Kartini-kartini dipestakan, disanjung, dihimbau dan tentu saja diberi petunjuk. Berita-berita dalam surat kabar berkisar umumnya tentang karini. Surat-suratnya, perjuangannya, hidupnya.

Kartini hidup dan berjuang di rumah, di pasar, di jalan, bahkan di Universitas. Belakangan ini Karini boleh sedikit bernafas, pergeseran paradigma dalam memandang dirinya mulai tampak dengan munculnya berbagai kesempatan dan pengakuan perannya diberbagai sektor kehidupan. Seperti yang pernah diramalkan oleh Jhon Naisbeth dan Patricia Aburders yang mengatakan bahwa abad 21 ini adalah abadnya perempuan. Di dunia barat ramalan itu mungkin memang terbukti, tapi bagaimana dengan Indonedia atau lebih dekat lagi dengan kampus kita, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya?

Tercatat perbandingan jumlah mahasiswa perempuan dn laki-laki tiap tahunnya meningkat, hal ini tentu saja sangat mengembirakan karena membuktikan bahwa perempuan semakin sadar akan pentingnya pendidikan dalam kelangsungan hidupnya. Tapi kemudian hal itu menjadi ironi, karena ternyata sampai tahun tercatat tidak pernah lebih dari 8 orang perempuan yang menduduki posisi ketua Unit Kemahasiswaan (UKM) di Untag.

Padahal dalam soal prestasi akademik, perempuan selalu patut untuk di perhitungkan. Terbukti pada tahun 2004, dari 10 lulusan terbaik, 8 orang diantaranya adalah perempuan. Tapi kemudian, mengapa kiprah perempuan dibidang Organisasi Kemahasiswaan tidak sebaik prestasi akademisnya? Ketertinggalan perempuan dari laki-laki di bidang Organisasi juga terbukti tidak adanya Presiden BEM yang dipegang perempuan untuk masa bakti 2003/2004. Sebetulnya aoa yang menjadi penyebab utama dari tidak maksimalnya kiprah perempuan dibidang Organisasi yang ada di Untag? Jawabannya mungkin bisa bermacam-macam tergantung dari segi mana kita memandang. Dari hasil wawancara dengan beberapa perempuan di Untag, kebanyakan dari responden menjawab karena keengganan perempuan untuk berhubungan dengan birokrasi, adanya pandangan sebelah mata dari pihak laki-laki, bahwa perempuan hanya mampu sebagai konseptor bukan dinamisator, tidak mampunya perempuan untuk total dalam soal waktu dan manajemen konflik. Dalam hal ini, perempuan juga menyalahkan adanya budaya yang tidak mendukung aktifitas organisasi perempuan di masyarakat.

Laki-laki (Untag) sebagai partner perempuan dalah kehidupan menyatakan bahwa perempuan itu kurang mampu mengambil keputusan, perempuan juga biasanya pasif dan kurang inisiatif dalam melakukan tindakan-tindakan pemecahan masalah. Dalam menghadapi permasalahan dalam organisasi, perempuan juga cenderung tidak fokus.

Segala argument di atas banyak berakar dari kondisi sosial budaya yang ada dalam masyarakat. Masih kuatnya pandangan bahwa kaum laki-laki adalah pemimpin membuat laki-laki jadi kurang mau di pimpin perempuan, sedangkan perempuan sendiri dengan segala keterbatasan biologis yang dimiliki terlanjur terformat untuk menerima hal tersebut. Hal yang harus digaris bawahi kemudian adalah, dalam organisasi tidak hanya diperlukan pemimpin yang kuat fisik serta pemikirannya, tapi juga punya kemampuan untuk memahami keinginan atau kebutuhan kelompok. Sepertinya, kemampuan semacam itu tidak hanya dimiliki oleh laki-laki. Selanjutnya, pilihan diberikan kepada perempuan untuk tetap tinggal diam atau memilih untuk mulai bergerak! (Iz/Dee)

tulisan diambil dari Jurnal 'Oase' No. 2 Tahun I,
diterbitkan oleh Fordimapelar; April-Mei 2004

Read more


Diskusi

Diskusi dan Macamnya
Diskusi adalah sebuah interaksi komunikasi antara dua orang atau lebih/kelompok. Biasanya komunikasi antara mereka/kelompok tersebut berupa salah satu ilmu atau pengetahuan dasar yang akhirnya akan memberikan rasa pemahaman yang baik dan benar. Diskusi bisa berupa apa saja yang awalnya disebut topik. Dari topik inilah diskusi berkembang dan diperbincangkan yang pada akhirnya akan menghasilkan suatu pemahaman dari topik tersebut.





Macam-macam Diskusi
  1. Seminar: Pertemuan para pakar yang berusaha mendapatkan kata sepakat mengenai suatu hal.
  2. Sarasehan/Simposium Pertemuan yang diselenggarakan untuk mendengarkan pendapat prasaran para ahli mengenai suatu hal/masalah dalam bidang tertentu.
  3. Lokakarya/Sanggar Kerja Pertemuan yang membahas suatu karya.
  4. Santiaji Pertemuan yang diselenggarakan untuk memberikan pengarahan singkat menjalang pelaksanaan kegiatan.
  5. Muktamar Pertemuan para wakil organisasi mengambil keputusan mengenai suatu masalah yang dihadapi bersama.
  6. Konferensi Pertemuan untuk berdiskusi mengenai suatu masalah yang dihadapi bersama.
  7. Diskusi Panel Diskusi yang dilangsungkan oleh panelis dan disaksikan/dihadiri oleh beberapa pendengar, serta diatur oleh seorang moderator.
  8. Diskusi Kelompok Penyelesaian masalah dengan melibat kan kelompok-kelompok kecil.

Diskusi ditinjau dari tujuannya dibedakan menjadi
  1. The Social Problem Meeting, merupakan metode pembelajaran dengan tujuan berbincang-bincang menyelesaikan masalah sosial di lingkungan
  2. The Open ended Meeting, berbincang bincang mengenai masalah apa saja yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari dimana kita berada;
  3. The Educational Diagnosis Meeting, berbincang-bincang mengenai tugas/pelajaran untuk saling mengoreksi pemahaman agar lebih baik.

Ditinjau dari Bentuknya, dibedakan menjadi :
  1. Whole Group, merupakan bentuk diskusi kelompok besar (pleno, klasikal,paripurna dsb.)
  2. Buz Group, merupakan diskusi kelompok kecil yang terdiri dari (4-5) orang.
  3. Panel, merupakan diskusi kelompok kecil (3-6) orang yang mendiskusikan objek tertentu dengan cara duduk melingkar yang dipimpin oleh seorang moderator. Jika dalam diskusi tersebut melibatkan partisipasi audience/pengunjung disebut panel forum.
  4. Syndicate Group, merupakan bentuk diskusi dengan cara membagi kelas menjadi beberapa kelompok kecil yang terdiri dari (3-6) orang yang masing-masing melakukan tugas-tugas yang berbeda.
  5. Brainstorming, merupakan diskusi iuran pendapat, yakni kelompok menyumbangkan ide baru tanpa dinilai, dikritik, dianalisis yang dilaksanakan dengan cepat (waktu pendek).
  6. Simposium, merupakan bentuk diskusi yang dilaksanakan dengan membahas berbagai aspek dengan subjek tertentu. Dalam kegiatan ini sering menggunakan sidang paralel, karena ada beberapa orang penyaji. Setiap penyaji menyajikan karyanya dalam waktu 5-20 menit diikuti dengan sanggahan dan pertanyaan dari audience/peserta. Bahasan dan sanggahan dirumuskan oleh panitia sebagai hasil simposium. Jika simposium melibatkan partisipasi aktif pengunjung disebut simposium forum.
  7. Colloqium, strategi diskusi yang dilakukan dengan melibatkan satu atau beberapa nara sumber (manusia sumber) yang berusaha menjawab pertanyaan dari audience. Audience menginterview nara sumber selanjutnya diteruskan dengan mengundang pertanyaan dari peserta (audience) lain Topik dalam diskusi ini adalah topik baru sehingga tujuan utama dari diskusi ini adalah ingin memperoleh informasi dari tangan pertama.
  8. Informal Debate, merupakan diskusi dengan cara membagi kelas menjadi 2 kelompok yang pro dan kontra yang dalam diskusi ini diikuti dengan tangkisan dengan tata tertib yang longgar agar diperoleh kajian yang dimensi dan kedalamannya tinggi. Selanjutnya bila penyelesaian masalah tersebut dilakukan secara sistematis disebut diskusi informal. Adapun langkah dalam diskusi informal adalah : (1). menyampaikan problema; (2). pengumpulan data; (3). alternatif penyelesaian; (4). memlilih cara penyelesaian yang terbaik.
  9. Fish Bowl, merupakan diskuasi dengan beberapa orang peserta dipimpin oleh seorang ketua mengadakan diskusi untuk mengambil keputusan. Diskusi model ini biasanya diatur dengan tempat duduk melingkar dengan 2 atau 3 kursi kosong menghadap peserta diskusi. Kelompok pendengar duduk mengelilingi kelompok diskusi sehingga seolah-olah peserta melihat ikan dalam mangkok.
  10. Seminar, merupakan kegiatan diskusi yang banyak dilakukan dalam pembelajaran. Seminar pada umumnya merupakan pertemuan untuk membahas masalah tertentu dengan prasaran serta tanggapan melalui diskusi dan pengkajian untuk mendapatkan suatu konsensus/keputusan bersama. Masalah yang dibahas pada umumnya terbatas dan spesifik/tertentu, bersifat ilmiah dan subject approach.
  11. Lokakarya/widya karya, merupakan pengkajian masalah tertentu melalui pertemuan dengan penyajian prasaran dan tanggapan serta diskusi secara teknis mendalam. Dalam diskusi ini bila perlu diikuti dengan demonstrasi/peragaan masalah tersebut. Peserta lokakarya pada umumnya para ahli. Tujuannya mendapatkan konsensus/keputusuan bersama mengenai masalah tersebut.

Read more


Saatnya Merapat...!!!

Sangat luar biasa....!!!

Apa yang telah dilakukan teman-teman di UKM Fordimapelar tahun 2010 memang layak mendapatkan standing aplouse. Dalam kurun waktu 4 bulan, dari bulan Januari hingga April 2010, teman-teman semua telah berhasil menyelanggarakan 2 kegiatan besar yaitu:
1. Pelatihan Intuisi
2. Persembahan untuk Perempuan

Pencapaian tersebut belum termasuk dengan keberhasilannya melahirkan seorang penulis perempuan (baca: Rohana Handaningrum) yang patut diperhitungkan.

Tapi teman-teman jangan sampai euforia terlalu berlebihan, ada hal yang lebih penting dari sekedar kegiatan diatas. Yaitu persiapan menyambut generasi berikutnya, mahasiswa baru 2010. Menyambut tidak cuma mengucapkan selamat datang tapi juga menyiapkan segala sesuatunya, mempersiapkan Konsep Demo, Pameran, Pembinaan, Diklat, dan lain-lain.

Semakin dini kita persiapkan, pasti semakin baik apa yang kita hasilkan.

Ayo kembali berpegangan tangan untuk Fordi lebih maju...!!!

n.b.
Bagi yang mempunyai konsep pembinaan UKM Fordimapelar 2010, tolong dikirim. Terima kasih



oleh; Izul Fikri
Alumni (mantan Ketua Umum Fordimapelar)

Read more

FordimapelarContact Us

Graha Wiyata Lt. 2,
Universitas 17 Agustus 1945,
Surabaya.
email : fordimapelar@gmail.com
twiitter   : @fordimapelar

Twitt-twitter

Follow